wahanainformasi.com – Sukabumi – Seorang ibu lanjut usia bernama Rukanah, warga Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengeluhkan adanya potongan pada Program Keluarga Harapan (PKH) yang diterimanya. Bantuan senilai Rp400 ribu tersebut diketahui mengalami pemotongan sebesar Rp20 ribu setiap kali dicairkan melalui agen BRILink.
Anak kedua Rukanah, Pio Haryono (45), membeberkan masalah tersebut kepada adiknya. “Mamah setiap ngegesek kartu PKH selalu ada potongan Rp. 20 ribu di BRILink. Padahal, RT sudah kami kasih Rp50 ribu setiap kali cair. Kenapa masih ada potongan lagi? Saya bukan iri, tapi hal seperti ini harus dibasmi karena merugikan masyarakat kecil,” ujar Pio, Sabtu (7/12/2024).
Menanggapi hal ini, Ketua RT 03/02 Desa Cidadap, Mas Lijo, memberikan klarifikasi saat ditemui wartawan. Ia menegaskan bahwa potongan tersebut bukan berasal dari dirinya. “Itu dipotongnya bukan sama saya, tapi sama BRILink. Memang dipotong Rp. 20 ribu, semua penerima juga begitu,” jelas Mas Lijo.
Kasus ini menimbulkan sorotan terkait transparansi penyaluran bantuan sosial di wilayah tersebut. Warga berharap pemerintah dan pihak terkait segera menindaklanjuti dan memastikan tidak ada lagi potongan yang merugikan penerima manfaat.
Setelah media wahana informasi melakukan penelusuran terkait Brilink, terungkap bahwa brilink wajar mengambil administrasi karena mereka pihak ketiga. Kalau mau utuh bantuan PKH nya, ya harus ambil ke ATM BNI atau ATM Mandiri sendiri. Dan tentu menuju ATM ada transfort yang harus dikeluarkan.