Wahanainformasi.com – Kabupaten Sukabumi – Pemusawarah BPD Ciemas menggelar musyawarah dengan tokoh masyarakat dan pemerintah desa Ciemas Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi terkait kinerja pemdes dalam penanganan banjir alam pascabanjir yang menerjang kawasan pasar desa Ciemas beberapa Minggu lalu. Kegiatan ini digelar pada Selasa, 18/02/2025.
Musyawarah ini dihadiri oleh Forkopimcam Ciemas, satpol PP Ciemas, kepala desa Ciemas Wisnu handito, Ketua BPD Rani masmalinda beserta jajaran pendamping desa Suhendar serta perwakilan tokoh masyarakat pemuda dan tokoh perempuan desa Ciemas.
Ketua BPD Rani Masmalinda menjelaskan, kegiatan musyawarah ini dilaksanakan karena ada aduan dari masyarakat tentang ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintah desa dalam penanganan bencana alam khusunya pembahasan tentang pengerukan aliran sungai yang sudah dangkal yang menjadi pemicu banjir serta hal hal lainnya dencana alam terutama masyarakat terdampak serta transparansi anggaran pembangunan di desa, tambahnya.
Rani juga menyatakan bahwa musyawarah telah menghasilkan kesepakatan antara masyarakat dan kepala desa Ciemas, namun kesepakatan tertunda belum bisa ditandatangani hari ini karena harus dipelajari terlebih dahulu oleh Kepala Desa. Berita acara kesepakatan akan dipending hingga Jumat, alhamdulilah musawarah hari ini berjalan tertib aman dan lancar.
Camat Ciemas Usep Suplita S E , MSI menjelaskan kami dari Forkopimcam hadir untuk memfasilitasi musyawarah ini menyusul aksi penyegelan ruang kantor kepala desa oleh masyarakat beberapa hari lalu. Tujuannya adalah menampung aspirasi masyarakat agar tida terjadi lagi seperti itu lagi.
“Harapan saya musyawarah ini menjadi masukan konstruktif Bagi pemdes Ciemas apa yang disampaikan masyarakat adalah kritik membangun untuk kebaikan desa ke depannya.” jelas Usep.
Usep juga berpesan kepada masyarakat agar menyampaikan aspirasi melalui lembaga desa seperti BPD bukan dengan aksi seperti penyegelan.
Salah satu tokoh masyarakat, Sugianto alias Ujang botak mengkritisi kinerja dan sikap kepala desa Ciemas. Kami mengkritisi kepala desa karena sikapnya yang kurang merpati, bahkan sebelum bencana tejadi misalnya saat pelantikan 100 hari yang lalu tidak menunjukan sebagai Kepala Desa.