Wahanainformasi.com – Sukabumi//Ramainya pemberitaan terkait dengan banyaknya siswa Sekolah Dasar yang antri di Bank BRI unit Simpenan di jam belajar dibeberapa media online menjadi perhatian dan perbincangan dikalangan, aktivis, LSM dan masyarakat.
Pasalnya tidak ada penjelasan dari kedua belah pihak, dan cendrung saling menyalahkan baik dari manajemen Bank BRI Unit Simpenan, maupun dari pihak Sekolah.
Karena dari informasi yang berhasil di himpun dari berbagai sumber dan keterangan dari beberap Kepala Sekolah bahwa hal tersebut karena mengikuti jadwal dari pihak BRI, namun justru terbalik, keterangan dari Camat Kecamatan Simpenan Prama Rezamudra melalui pesan singkat Whatsaap yang menugaskan Kasi trantib Kecamatan Simpenan Cecep Supriyadi, yang langsung ke lokasi dan berkoordinasi dengan Kepala Unit BRI Simpenan, berdasarkan keterangan dari pihak BRI bahwa hal tersebut Kepala Sekolahlah yang mengusulkan.
Menanggapi hal tersebut tentu saja mengundang banyak reaksi dari berbagai kalangan, salah satunya dari DPC Laskar Macan Asia Kabupaten Sukabumi, hal tersebut disampaikan langsung oleh Yandi Sukirman selaku juru bicara.
“Kami sudah mengadakan kajian terkait dengan kejadian tersebut, dan sudah mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, yang intinya ada dugaan pemufakatan jahat dan penyalahgunaan wewenang antara pihak BRI dan pihak Sekolah”. Ungkap Yandi
Ia juga menambahkan, dalam waktu dekat setelah nanti gelar perkara bersama jajaran pengurus Laskar Macan Asia, maka pihaknya akan membuat laporan secara resmi kepada pihak-pihak terkait sesuai kewenangannya.
“Selanjutnya kami akan bersurat secara resmi kepada Aparat Penegak Hukum(APH) terkait dengan kejadian ini karena kuat dugaan adanya unsur pidana, yang mana dasar aduan yang nanti kita buat, akan ditindaklanjuti oleh penyidik sesuai dengan kewenangannya”.ucapnya
Tak hanya sampai disitu, menurut Yandi bahwa Dinas Pendidikan, BKPSDM, dan Bupati dan pihak yang ada kaitannya dengan hal ini tentunya harus tahu.
“Kami akan menyampaikan surat juga kepada Pemda Kabupaten Sukabumi, terkait kejadian ini, supaya hal ini tidak dianggap sepele dan tidak terulang dikemudian hari”.Pungkasnya