wahanainformasi.com – Sukabumi – Proses pembersihan alias netralisasi daerah Hutan Wisata Citepus dan Katapang Condong masih menyisakan penderitaan bagi masyarakat yang terusir.
Rasa ketidakadilan alias rasa terdzolimi warga eks pelaku usaha warung wisata pantai Citepus yang kini hidup tanpa ada kepastian tempat relokasi usaha. Dan kita mengadakan aksi prihatin pada hari ini, Kamis, 17/4/2025.
Heri Akew salah satu korban penggusuran menuturkan , “irinya dan warga pengelola warung usaha pantai Citepus merasa tertipu oleh Pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Perhutani. Dan harapan kita yang sudah menjadi janji Kades Koswara dan Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Hamzah Gurnita juga lupa-lupa ingat kayaknya.”
Yang mana dalam musyawarah sebelum pembongkaran ada poin untuk relokasi tempat usaha. Dan masyarakat merasa Kepala Desa Citepus tidak berpihak kepada masyarakatnya.
Dan sudah 3 bulan berjalan, warga eks pelaku UMKM warung Citepus tidak bisa mengadu kepada siapapun, karena Kepala Desa Citepus sendiri tidak mengerti tujuan inti pengelolaan Hutan Wisata Citepus kedepannya.
Harapan warga masyarakat ingin seorang Kepala Desa itu mengerti dan lebih mementingkan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pengusaha PT. Pasifik yang akan menguasai pantai Citepus tersebut.
