wahanainformasi.com – Sukabumi – Kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Babakan Sukamanah yang berada di Desa Tanjungsari Kecamatan Jampang Tengah sangat memperihatinkan karena kondisinya sudah dianggap tidak layak pakai.
Kondisi SDN tersebut sangat dikeluhkan para wali murid, terkait keselamat dan kenyamanan pada saat salah satunya Usep (52) wali murid kelas 1 Tahun ajaran 2025/2026.
“Ini merupakan sekolah favorite di Desa Tanjungsari dan sudah ada sejak puluhan tahun lalu, sehingga banyak warga dari 3 kedusunan khususnya yang bersekolah disini,” ujarnya.
“Saya berharap sekolah ini segera diperbaiki untuk kenyamanan dan keamanan para murid dan juga guru yang mengajar disini, tidak lupa juga untuk bangkunya segera diganti karena sudah tidak layak dipakai,” tambahnya.
Sama halnya Herdiana (42) wali murid kelas 4 sekaligus anggota Komite merasa prihatin karena sudah bertahun-tahun sekolah ini terbengkalai. “Masa kondisinya seperti ini, sekolah tidak ada pintunya, kursinya juga enggak ada, WC enggak ada airnya bangkunya juga rusak semua. Nah, saya mau bertanya gini, kapan dan siapa yang harus bertanggung jawab untuk pembangunan ini?,” tegasnya.
“Saya mohon banget sama pemerintah Kabupaten Sukabumi, khususnya Dinas Pendidikan, mohon bantuannya untuk segera pembangunan. Bukan renovasi ini harus dibangun lagi sebab kondisinya rusak parah,” tambahnya.
Ditempat yang sama Badru Salam Kepala Sekolah SDN Babakan Sukamanah Menjelaskan bahwa terkahir pembangunan tahun 2012 hanya untuk atap baja ringan.
“Alhamdulillah sampai saat ini, walaupun itu sudah habis garansinya masih tetap berdiri di bagian rangka atap. Tapi sebagian banyak yang sudah roboh, terutama di kusen pintu, apalagi mebelernya,” ujarnya.
Dalam kondisi saat ini iapun sama merasa prihatin karwna anak-anak semua Kelompok Belajar Mengajar (KBM) sebagian ada yang menggunakan karpet pinjaman, dan sebagian menggunakan mebeler yang dibawa orang tua dan yang ada di sekolah.
“Kondisi ini sudah 13 tahun, Untuk menghadapi musim hujan Jangankan musim hujan sekarang pun sudah sangat mengkhawatirkan apalagi di banyak pohon-pohon dan sebagian saya sudah tebang pohon-pohon biar menghindari tebakan angin, roboh pohon menimpa ke sekolah,” kata Badru.
“Maka kami sudah mengantisipasi untuk menghindari hal tersebut. Ada pun masalah KBM, ya jelas tidak akan digunakan di ruangan ini. Hanya kami akan menumpang sebagian ke madrasah, sebagian di masjid,” tambahnya
Terakhir ia berharap “Agar di tahun ini dianggaran perubahan. Mohon dengan sangat ada realisasi, selain daripada bangunan fisik, maka non-fisik pun sangat membutuhkan untuk total 227 murid kami,” pungkasnya.