Wahanainformasi.com- Maman Suparman (68), warga Kampung Cilempung, Desa Ciparay, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, yang mengidap tumor pada lehernya, bisa bernapas lega setelah Sajiwa Foundation, yayasan sosial kemanusiaan dari Bandung, memberikan pendampingan untuk pengobatan penyakitnya.
Kami dari Yayasan Sajiwa Foundation Insya Allah akan memberikan pendampingan kepada Pa Maman. Kami bekerjasama dengan lembaga lain untuk pengumpulan donasinya. Karena kita lembaga resmi, kami memerlukan beberapa kelengkapan administrasi termasuk dokumentasi foto dan video, ” kata Rijal, perwakilan dari Sajiwa Foundation kepada Awak media (15/11/2024)
Sambung Rijal lagi, Yayasan Sajiwa Foundation memiliki beberapa program,diantaranya program medis dan non medis. ” Untuk Pa Maman ini masuk pada program medis, ” imbuhnya.
Direncanakan dalam waktu kurang tiga bulan Maman akan diboyong ke Bandung untuk dilakukan operasi pada tumor yang semakin hari kian membesar.
Adanya pendampingan dari Sajiwa Foundation itu Maman berterima kasih dan menaruh harapan besar untuk kesembuhan penyakitnya. ” Alhamdulilah mungkin ini yang namanya pertolongan Allah. Saya hampir putus asa. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, ” ujar Maman.
Diberitakan sebelumnya Maman sudah 30 tahun mengidap tumor jinak berupa benjolan di lehernya. Benjolan itu kian hari semakin membesar. Bahkan dirinya pun merasa kesulitan beraktivitas, karena kesulitan menggerakkan leher.
“Awalnya benjolan ini hanya sebesar kelereng. Tidak saya hiraukan karena tidak menimbulkan sakit. Tapi ternyata makin lama makin membesar, dan membuat leher saya tidak bisa bergerak,”katanya.
Menurut lelaki paruhbaya lulusan SD ini, membesarnya tumor pada lehernya itu juga menyiksanya. Setiap hari rasa sakit terus menderanya dan leher seperti terbakar.
” Saya pernah berobat ke Puskesmas, lalu dirujuk ke RSUD Jampangkulon. Kemudian dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung. Saya tidak sanggup untuk biayanya. Meskipun memakai BPJS tapi untuk biaya yang lainnya tidak ada, belum lagi kalau saya ke Bandung, anak anak yang di rumah bagaimana biaya hidupnya, ” terang Maman.
Maman yang sehari hari bekerja sebagai pengemudi angkot itu mengaku pasrah dengan keadaan. Sebab, untuk berobat ke rumah sakit tidak mampu, karena biayanya cukup besar. Sedangkan dari hasil kerjanya itu Maman setiap hari hanya bisa mendapatkan uang 30 ribu.
Kondisi Maman ini ternyata diketahui Camat Jampangkulon, Dading, yang langsung menyatakan sudah mengurus kelengkapan administrasi jika Maman berencana berobat ke RS Hasan Sadikin Bandung untuk melakukan operasi tumor yang kian hari kian membesar.
” Ini harus secepatnya di operasi, karena kalau tidak ditangani tumor itu akan semakin mengembang serta mengancam keselamatan nyawa penderita, apalagi tumor tersebut tumbuh di leher yang sangat dekat dengan saluran pernafasasan, ” ujar Dading
Saat ini pihak Pemerintah Kecamatan Jampangkulon sedang mengumpulkan donasi untuk biaya pengobatan Maman.
Diketahui, sudah sembilan tahun Maman bercerai dengan isterinya. Kini ia hidup seorang diri dengan menempati sebuah kios yang dikontraknya bulanan.