Mayjen Kunto Arief Wibowo: Hari Pangan Sedunia Harus Jadi Pendorong Masyarakat untuk Menjadikan Hutan Plus Penghasil Pangan

Wahanainformasi.com – Sukabumi – Penyelenggaraan Hari Pangan Sedunia wilayah Provinsi Jawa Barat di selenggarakan dikawasan hutan Pasir Piring Desa Waluran, Kecamatan Waluran. Kabupaten Sukabumi. Rabu (16/10/2024).

Asep Sholahudin ketua panitia dari Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial (GEMA PS) Kabupaten Sukabumi mengatakan, intinya ini untuk menghutankan kembali hutan yang rusak sebagai sumber mata air dan mata pencaharian dan masyarakat mendapatkan hak kelola lahan yang ada dikawasan hutan selama 35 tahun.

Ini harus ada pemahaman yang baik, ini bukan lahan milik tapi hak kelola ini tetap kawasan hutan. Masyarakat diberikan hak kelola selama 35 tahun itupun kalau pengelolaannya tidak baik dapat dicabut kembali oleh kementerian.” katanya.

Masih kata Asep, dari awal perlu adanya moving ada sebuah perencanaan yang baik, di hari ketahanan pangan sedunia ini kami mengajak semua pihak untuk melakukan moving yang baik, mana yang harus diselamatkan sebagai konservasi mana yang harus dimanfaatkan untuk ketahanan pangan.

Adapun pohon yang akan ditanam ada sekitar 50 ribu pohon berbagai jenis pohon. Untuk kedepannya sendiri kawasan pasir piring akan dijadikan untuk pencanangan kawasan ketahanan pangan.

Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK) dalam kawasan hutan perhutani, pemerintah memandang perlu dan lokasinya sendiri sudah ditetapkan. Ada sekitar 21.000 hektar di Kabupaten Sukabumi yang tersebar di 92 Desa.” Cetusnya.

Sementara dari Staf ahli bidang ekonomi Wantanas Mayjen Kunto Arief Wibowo mengatakan, ini mengutamakan kepentingan masyarakat, nilai kelanjutan bagaimana generasi muda dapat melakukan penerus dari generasi sebelumnya menjadi nilai projek.

Pada intinya bagaimana kita mengelola mempertanggungjawabkan yang kita terima dari pemerintah punya nilai produktif dan punya pemanfaatan. Lapisan masyarakat dan yang lebih jauh bagaimana membangun tata kelola yang berarti dan mendidik lebih kepada sumber daya masyarakatnya.

“Terlebih Dia, mengajak bagaimana pengelolaan lahan, bagaimana hutan ini menjadi nilai produktif.

Pengelolaan lahan kita tidak bisa sendiri harus membangun bersama, pertama kita harus mau tahu, kedua kita harus membangun komunikasi semua komponen, yang ketiga punya progres.” Katanya.

Pantauan dilokasi dalam rangka memperingati hari pangan sedunia wilayah Jawa Barat yang terfokus di area hutan pasir piring ditandai dengan penanaman bibit pohon serta penyerahan bibit pohon ke tiap-tiap perwakilan kelompok tani se-Jawa Barat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *