wahanainformasi.com //Sukabumi// Hidup yang layak masih jauh dari harapan, seakan akan tidak adanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Hal ini tentu menjadi catatan apakah kurangnya informasi atau memang sulitnya sistim birokarasi yang ada dinegri ini seperti yang di alami oleh,Ato (51 tahun) bersama dua anaknya, Saidah (12 tahun), dan Anwar (10 tahun) warga Kampung Mekarjaya RT 02/01 Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukanbumi,
Ato yang ditinggal istrinya sejak 12 tahun lalu, awalnya pergi bekerja keluar negeri, ke Arab Saudi, dan tidak pernah kembali lagi, saat ini menempati rumah dengan dua anaknya, satu anak perempuan dalam kondisi disabilitas (tuna wicara), tidak pernah sekolah, sedangkan anak laki lakinya duduk dibangku sekolah dasar kelas 3.
“Rumah yang ditempati sekarang ini adalah peminggalan orangtua. Memang usianya sudah puluhan tahun, dan saya tidak mampu untuk memperbaikinya, karena kondisi ekonomi,” kata Ato.pada rabu 17/04/2024
Atapnya sudah pada bocor, lanjut Ato, bahkan kalau turun hujan, saya dan anak anak mencari tempat yang tidak kena air hujan, apalagi hujan disertai angin kencang, sering was was, takutnya rumah ambruk. “Bagian dinding rumah sudah pakai penopang bambu, karena sudah miring. Untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, hanya kuli serabutan, dan numpang tanam pohon singkong dilahan milik orang lain.
Untuk bantuan sosial dari pemerintah seperti BPNT, atau PKH memang tidak mendapatkannya,
namun dari Pemdes mendapatkan BLT DD tahun 2024, dan bantuan beras,” tuturnya
Saat di konfirmasi lewat telp seluler camat ciracap Drs. Iwan Muhdiawan MM menyampaiakan
“Saya pernah mengunjungi Kurang lebih satu bulan yang lalu dan baru kita ajukan program rutilahu, coba nanti saya koordinasikan dengan kepala desa sekalian ingin melihat lagi situasi dan kondisi saat ini.” Pungkasnya
Aryo