
Akibatnya, masjid tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah. Meskipun saat ini masih tetap digunakan oleh warga, namun kondisinya cukup memprihatinkan.
Kepala Desa Cikaranggeusan Ino mengatakan, pembangunan Masjid Jami Nurul Falah sudah sangat mendesak karena kondisi bangunannya yang retak- retak tidak bisa digunakan dalam waktu jangka yang panjang.
“ Bangunan Belakang Mesjid hampir 80 persen ini rusak berat, maka saat ini dilakukan pembongkaran untuk pembangunan kembali dengan konstruksi yang tentunya tahan gempa,” kata Ino usai kegiatan peletakan batu pertama pembangunan masjid.
Untuk sumber dananya sendiri, kata dia, pihaknya sangat mengharapkan uluran tangan dari para dermawan.
“Saat ini panitia sementara membuat proposal yang Insya Allah akan ditujukan kepada instansi pemerintah, swasta, maupun perorangan serta swadaya masyarakat,” jelasnya.
Dalam hal ini, tambah Kades, pihaknya membutuhkan anggaran sebesar Rp100 juta guna kelangsungan pembangunan masjid tersebut.
“Kami mengajak dan mengharapkan pada para demawan untuk dapat berpartisipasi dalam pembangunan masjid ini dengan harapan agar masjid ini dapat selesai segera, bagi yang mau berdonasi sebagian hartanya bisa menghubungi panitia atau Pemerintah Desa Cikaranggeusan, dengan nomor contact +62 858-1074-9951, “pungkasnya