Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten Menggelar Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW

Uncategorized2984 Dilihat

wahanainformasi.com – Pandeglang – Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten berhasil menggelar perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang meriah di GSG KH. Irsjad Djuwaeli Kampus UNMA pada Sabtu, 21 September 2024. Mengusung tema “Implementasi Akhlak Rasulullah SAW dalam Kehidupan Sehari-hari,” acara ini menarik perhatian sekitar 500 undangan, termasuk mahasiswa dan masyarakat setempat.

Pembukaan acara dipandu langsung oleh Rektor UNMA, yang mengajak semua peserta untuk menghargai momen istimewa ini dengan menyanyikan Mars Mathla’ul Anwar. Dalam sambutannya, Rektor menekankan pentingnya silaturahmi dalam mempererat hubungan antara masyarakat dan civitas akademika. “Akhlak Nabi Muhammad adalah teladan yang harus kita ikuti. Dalam Al-Qur’an, beliau adalah Uswatun Hasanah, bukan sekadar Mau’idatul Hasanah,” ujarnya.

Pernyataan ini membawa makna yang dalam. Uswatun Hasanah berarti Nabi Muhammad SAW adalah contoh terbaik dalam perilaku dan akhlak, menunjukkan bagaimana seharusnya kita menjalani hidup dan berinteraksi dengan orang lain. Sementara itu, Mau’idatul Hasanah merujuk pada nasihat yang baik. Dengan demikian, ajaran dan akhlak Nabi Muhammad lebih dari sekadar nasihat; beliau adalah contoh hidup yang harus diteladani. “Marilah kita meneladani akhlak beliau dalam setiap aspek kehidupan kita,” ajak Rektor.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor juga membagikan kisah perjalanan pendirian Universitas Mathla’ul Anwar. Kisah ini berakar dari Muktamar Mathla’ul Anwar ke-13 yang berlangsung di Menes pada 12 hingga 15 Juli 1985. Di bawah kepemimpinan KH. E. Burhani sebagai Ketua Umum dan Drs. HM. Irsjad Djuwaeli sebagai Sekretaris Jenderal, para pengurus dengan berani mengamanatkan pendirian perguruan tinggi.

Keberanian tersebut terlihat ketika peserta muktamar menerima Pancasila sebagai asas organisasi, yang dikenal dengan asas Tunggal Pancasila, berdasarkan UU No. 8 Tahun 1985. Undang-undang ini baru diundangkan sebulan sebelumnya, tepat pada 17 Juni 1985.

Pada tahun 1986, PBMA membentuk tim yang terdiri dari tokoh-tokoh penting, seperti Drs. HA. Sayaman, Drs. A. Suntika, Drd. E. Djamachsyari, Dra. Hj. Badriah Amir, E. Zarqoni Michrob, SH, Drs. Suparman Usman SH, dan Drs. HE. Syibli Syarjaya, LML. Tim ini ditugaskan untuk menyusun proposal pendirian Perguruan Tinggi Islam Mathla’ul Anwar, yang awalnya berencana di bawah koordinasi Kementerian Agama. Namun, proposal tersebut harus diubah menjadi pendirian Sekolah Tinggi Islam karena adanya peraturan yang mengharuskan langkah tersebut.

Setelah melewati berbagai proses, pada bulan Ramadhan 1986, Sekjen PBMA, Drs. HM. Irsjad Djuwaeli, beserta timnya mengantarkan proposal ke Rektor IAIN SGD Bandung. Rekomendasi dari Kopertais pun segera diterima dan ditujukan kepada Dirjen Kelembagaan Pendidikan Islam. Pada tahun 1987, izin operasional untuk pendirian Sekolah Tinggi Syariah Mathla’ul Anwar (STISMA) pun dikeluarkan.

Muktamar Mathla’ul Anwar ke-14 yang diadakan di Cibubur pada tahun 1991 menetapkan Drs. HM. Irsjad Djuwaeli sebagai Ketua Umum PBMA. Dalam upaya mengembangkan perguruan tinggi, Irsjad melakukan lobi kepada berbagai pejabat negara, termasuk Presiden Soeharto, untuk mendapatkan dukungan dana. Usaha tersebut membuahkan hasil dengan pembangunan gedung kampus yang megah, yang kemudian diresmikan oleh Wakil Presiden, Try Sutrisno.

Komitmen PBMA untuk mendirikan universitas terus berlanjut. Berbagai sekolah tinggi dibentuk, termasuk Sekolah Tinggi Ilmu Hukum, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Akhirnya, STISMA berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Mathla’ul Anwar, yang membuka program studi di luar ilmu syariah.

Dengan memenuhi syarat sarana dan prasarana, Pengurus Besar Mathla’ul Anwar yang ditetapkan pada 10 Agustus 2000 mulai menyusun proposal untuk mendirikan UNMA. Dewan pendiri yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. H. Bun Yamin Ramto berhasil mendapatkan izin penyelenggaraan program studi dan pendirian UNMA Pandeglang dari Menteri Pendidikan Nasional pada 12 Agustus 2001.

Sejak saat itu, Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) terus berkembang di bawah kepemimpinan berbagai rektor, antara lain:

Prof. Dr. Ir. Bunyamin Ramto, SE (2001-2004)

Usep Fathuddin, M.Psi (Pjs, 2004)

Prof. Dr. Ir. Herman Haeruman Js, M.F. WAAA (2004-2012)

Drs. H. Irsjad Djuwaeli, MM (Pjs, 2012)

Prof. Dr. H. Bambang Pranowo, MA (2012-2017)

Dr. H. Ali Nurdin, M.Si (Pjs, 2018)

Prof. Dr. H. Abdul Ghani Abdullah, MH (2018-2020)

Prof. Dr. HE Syibli Syarjaya, LML, MM (2020-sekarang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *