wahanainformasi.com – Sukabumi – Maraknya Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) dikawasan hutan Sukabumi, alih alih tambang rakyat seolah tak pernah tersentuh oleh pihak penegak hukum terutama pihak perhutani.
Salah satu aktifitas nampak penambangan emas yang dilakukan dikawasan hutan perhutani berada di blok bojong pari, Desa Waluran Mandiri. Kecamatan Waluran. Kabupaten Sukabumi. mulai dari muka pintu masuk bojong pari sampai belakang terjadi penambangan emas secara ilegal.
Pantauan dilapangan terlihat dengan jelas dari gerbang masuk bojong pari ada papan himbauan atau larangan melakukan aktifitas semacamnya yang terbuat dari cetakan berupa bender.
Pemasangan berupa bender oleh pihak perum perhutani tidak membuat para gurandil merasa iba ataupun takut atas kerusakan lingkungan, tulisan larangan tersebut seolah hanya hiasan belaka.
Akses jalan Nasional Kiaradua Surade yang melintasi Kecamatan Waluran kiri kanan jalan meliputi hutan milik perum perhutani, ada tiga titik lokasi pemasangan bender bertulisan larangan di pinggir jalan nasional yang masuk di wilayah Desa Waluran Mandiri.
Sementara dari pihak perhutani buka suara melalui (Polter) Polisi Teritorial Unang Mukarom saat ditemui mengatakan, kami dari perum perhutani sudah melakukan tugas pungsi kami yang ada di wilayah.
Kita sudah memasang berupa bender larangan di beberapa titik terkait pemeliharaan dan pencegahan kerusakan hutan, bukan hanya pemasangan kita juga mendatangi langsung dan memberikan arahan terkait dampak lingkungan,” katanya. Rabu (25/06/2025).
Sambung Dia, adapun kegiatan penambangan emas secara ilegal yang berada dikawasan hutan perhutani kita juga sudah memberikan himbauan ataupun penyuluhan supaya tidak melakukan aktifitas di lahan perhutani karena memang tidak boleh.
“Jadi tugas pungsi kami hanya pencegahan dan pengawasan terhadap aktifitas ilegal. Tapi untuk penegakan hukum kita serahkan ke pihak yang berwajib yakni kepada kepolisian” cetusnya.
Disisi lain para gurandil untuk melancarkan aktifitas penambangan terkait dengan pasokan kelistrikan di dukung dengan menggunakan mesin diesel, di duga ada pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk memuluskan kegiatan tersebut. “Suara gemuruh mesin juga terdengar jelas sampai ke jalan raya.