Wahanainformasi.Com, Bayah – Jalan rabat beton di Kampung Cimenteng Desa Cidikit dengan volume pekerjaan 140×2.5×0.12 dengan menggunakan alokasi Dana Desa (DD) tahun 2025 sebesar Rp.75.000.000 dan tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), serta patut diduga mengarah pada Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN). Pada Rabu, 4 Juni 2025.
Volume 140×2.5×0.12 pekerjaan Rabat Beton di Kampung Cimenteng-Cibeas Desa Cidikit Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak tidak sesuai dengan RAB dan diduga tidak menggunakan pasir urug yang tertulis sebanyak 14 Meter Kubik dikalikan harga satuan Rp.220.000, totalnya menjadi Rp.2.860.000.
Hasil investigasi tim media pada Kamis (29/5), saat bertanya ke salah satu warga yang tidak ingin disebut namanya, mengatakan.
“Kurang lebih pekerja 5 orangan yang saya lihat, diantaranya ada anak Bapak Empung Panenjoan, mantu Bapak Empung, anaknya Emak Wawat, anak Sanawi orang Cibeas, Ketua RT Lebak Menteng hanya 2 hari kerja dan diantara pekerja adalah kerabat dari Aparatur Desa.” Katanya.
Sambung nya, “Untuk pasir diambil dari Sungai Cidikit, Dodo Ketua TPK membeli seharga Rp.7.000 per karung bulog kepada warga dan pasir laut saya hanya lihat satu mobil engkel,” jelas warga.
Ditempat yang sama, Heru salah satu pekerja saat ditanya oleh tim media berapa jumlah pekerja dan siapa yang telah pasang batu prasasti sebelum dilakukan sertifikasi, jawab nya.
“Pekerja ada 10 orang, pembayaran sistem borongan sebesar Rp 5-6 juta dan ember hanya diberikan 10 buah. Terkait siapa yang pasang prasasti saya tidak tau,” jelas Heru pada Kamis (29/5).
Saat tim media mengunjungi kediaman Ekbang Kesra Desa Cidikit dan bertanya siapa Ketua TPK Desa Cidikit mengatakan, nama Pak Dodo.
“Soal isi RAB Rabat Beton di Cimenteng-Cibeas seluruhnya benar dan di dalam RAB untuk penggunaan semen sebanyak 275 Sak dan merek Semen tidak tertulis merek dan harga satuan Rp.82.000/sak. Misalnya beli merek Rajawali juga boleh dan harga (82.000_Red) saat belum masuk lelang dan setelah lelang tidak segitu, pastinya turun dan bila ada sisa nya akan masuk Kas,” terang Rendi Ekbang Kesra Desa Cidikit, dan toko material milik Udan, Kamis (29/5).
Tim media mencoba menemui Dodo Ketua TPK, mulai pintu depan, samping kanan kiri tidak keluar sedangka kendaraan roda dua ada, lalu salah satu rekan media bertanya warga dan mengatakan.
“Tadi Pak Jaro (Ketua TPK Dodo) ada, kok,” ujar warga. Kamis (29/5).
Pada hari ini Selasa 04 Juni 2025, sekira pukul 10.00 Wib, tim media mencoba menemui dan menghubungi dengan berkirim pesan singkat kepada Ketua TPK Dodo, namun hanya dibaca saja.
Sekira kurang lebih pukul 01.00 Wib, Rendi Ekbang Kesra datang ke kantor Desa Cidikit dan tim media meminta bantuan nya untuk menelpon Dodo Ketua TPK. Namun hasil nya pesan tidak dibalas dan telpon berdering tidak mau diangkat.
“Saya sudah membantu mengirim pesan Whats App dan menelpon Pak Dodo TPK, untuk datang ke Desa, namun tidak merespon,” tukasnya.
Ada apa dengan Kepala Desa Cidikit Jaro jumsa dan Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) yang notabene adalah Prades Desa Cidikit merangkap TKSK Kecamatan Bayah dan adik kandung Kepala Desa, hingga enggan menemui dan terkesan selalu menghindar seakan Diduga alergi dengan wartawan.
(Tim Media/*Red)