Wahanainformasi.com – Sukabumi – Program pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) yang dilakukan Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kini tengah menjadi sorotan publik
Pasalnya pembangunan JUT di Kampung Samelang Desa Mekarmukti, merupakan salah satu program yang diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat.
Dihimpun dari lokasi kegiatan, masyarakat mengatakan pekerjaan tersebut sangat disayangkan karena kurangnya kwalitas pengerjaan dan terkesan asal-asalan.
Berdasarkan dari papan informasi kegiatan pengaspalan yang berlokasi di Kampung Samelang RT 001. RW 002. dengan volume panjang 400 meter kali lebar 2,5 meter dengan anggaran 101.685.000, dari sumber anggaran Dana Desa tahun 2025.
Hal ini membuat warga bertanya-tanya mengenai transparansi dalam penggunaan Anggaran Dana Desa (ADD) yang dialokasikan untuk pembangunan jalan tersebut.
Sejumlah warga yang ditemui mengatakan merasa tidak puas dengan adanya program pembangunan jalan tersebut dan dirasa tidak maksimal asal jadi padahal menelan anggaran yang cukup besar.
Kami berharap jalan ini bisa membantu kami membawa pulang hasil panen pertanian dan aktivitas warga, tapi kenyataannya baru beberapa hari di bangun jalan sudah rusak lagi” ucap salah satu petani.
Hal senada disampaikan Rahmat yang sedang mencari pakan rumput disekitaran lokasi kegiatan mengatakan hal serupa, sangat menyayangkan dengan pengerjaan pengaspalan jalan ini karena di nilai terkesan asal-asalan, ya asal jadi aja gitu.
Timpal Dia sudah menyarankan minta tolong pengerjaan supaya bagus agar bisa terpakai lama bukan seperti asal jadi dan asal beres saja, ya jadinya seperti ini belum apa-apa sudah rusak.” cetusnya.
Sementara PJS Kades Mekarmukti Solihudin, mengakui dengan adanya jalan tersebut rusak lagi. Menurut Dia akan segera diperbaiki lagi dengan alasan karena faktor alam.
Sambungnya Dia lagi, itu masih dalam masa perawatan dan secepatnya akan segera diperbaiki, jadi yang amblas akan di tambal lagi. “Ya itu karena jalannya sendiri tadinya rusak terus tekstur jalan basah jadi amblas.” Cetusnya.